Seperti halnya info umum yang kita ketahui bersama bahwa di “mati”kan-nya mesin 2tak dikerenakan beberapa kelamahan yaitu boros dan emisi gas buang tinggi. Dengan alasan inilah maka mesin 2tak dimatikan dan mesin 4tak dikembangkan. Karena menurut pabrikan mesin 4tak justru memberikan kelebihan yang merupakan kebalikan mesin 2tak, yaitu irit dan emisi gas buangnya rendah.
Akan tetapi mengapa dengan kelemahannya ini mesin 2tak tetap hidup dan diminati, serta terus dikembangkan di eropa ??? Sementara pabrikan jepang yang diprakarsai honda malah mematikan mesin 2tak dan gencar mengembangkan mesin 4tak. Padahal justru di eropa memiliki standar emisi yang sangat ketat, ada apa ini ??
Sesuai dengan apa yang telah ane ulas di artikel ini, beberapa pabrikan di eropa berani menunjukkan bahwa mesin 2tak dapat menghasilkan tenaga lebih besar sekaligus lebih ramah lingkungan dibandingkan mesin 4tak. Dan ternyata masih sangat banyak rider yang menyukai mesin 2tak ini, karena beberapa karakter utamanya yaitu powerfull, ringan dan handal. Apalagi setelah ditemukan teknologi Controlled Auto Ignition (CAI) yang salah satunya adalahRadical Activated Combustion (RAC), maka mereka lebih cinta lagi terhadap mesin 2tak.
Akan ane tampilkan beberapa kelebihan mesin 2tak ARC dalam bentuk grafik dan perbandingan dengan mesin 4tak [1].
Power efektiv mesin 2tak DI lebih besar dibandingkan mesin 4tak (perhatikan luasan daerah yang berwarna biru)
Dari perbedaan power efektif ini maka menghasilkan beberapa turunan peningkatan performa mesin 2tak dibandingkan mesin 4tak, yaitu dengan volume silinder yang sama mesin 2tak DI lebih irit
Dengan berat kendaraan yang sama (910 kg) mesin 2tak DI juga lebih irit
Dan untuk mengeluarkan power yang sama besar (20 kW), mesin 2tak 250cc DI 68% lebih irit dari mesin 4tak 385cc. Dan 23% lebih irit dibandingkan mesin 4tak dengan cc yang sama yaitu 250cc, padahal mesin 4tak 250cc cuma menghasilkan power 13 kW.
Dari 3 grafik di atas sangat jelas menunjukkan bahwa mesin 2tak DI lebih irit dibandingkan mesin 4tak yang setara dengannya. Dan sepertinya ini sesuai dengan torsi maksimum yang dimiliki mesin 2tak DI yang jauh lebih besar, apalagi torsi tersebut diperoleh pada putaran mesin yang lebih rendah.
Lalu bagaimana dengan gas emisinya ? Sesuai dengan artikel sebelumnya, maka gas emisi mesin 2tak DI (ARC) juga lebih kecil dibandingkan dengan mesin 4tak. Perhatikan grafik ini
Emisi gas CO dari mesin 2tak DI ini sangat rendah, jauh di bawah mesin 4tak
Begitu pula dengan total emisi HC dan NOx nya, mesin 2tak juga lebih rendah dibandingkan mesin 4tak.
Selain performa yang superior dan rendahnya emisi gas buang, mesin 2tak memiliki banyak keunggulan lainnya, yaitu :
- Ringan, segingga meningkatkan pwr dan twr, topspeed dan akselerasi bisa lebih tinggi
- Pembuatannya mudah, sehingga ongkos produksi menjadi lebih murah
- Pemelihraannya mudah dan murah, sehingga lebih menguntungkan konsumen. Dan lain-lain.
Dengan semua keunggulan mesin 2tak dibandingkan mesin 4tak, lalu mengapa honda buru-buru mematikannya dan berusaha keras untuk membangun dan memprovokasi dunia bahwa mesin masa depan yang irit dan rendah emisi adalah mesin 4tak ?
Kira-kira jawabannya adalah sebagai berikut :
- Pada tahun 1995, Mick Doohan ditanya tentang seberapa besar power yang dihasilkan mesin 2tak NSR500 -nya, kemudian ia berkata : “I can’t tell you that, but I can tell you that if Honda produced a one-liter motor it would make upwards of 400 horsepower.” Kalau tahun 1995 saja, mesin 2tak 1000cc bisa menghasilkan power sampai 400 hp, bagaimana jika terus dikembangkan sampai tahun 2015 ini ?. Bisa jadi motor sport honda akan menjadi pembunuh nomor satu di jalanan. Mungkin ini yang dihindari honda.
- Kemungkinan ke-2 ini bukan bersifat teknis, akan tetapi lebih bersifat bisnis, alias cari untung yang sebesar-besarnya. Jadi jika mesin 2tak dikembangkan, maka mesin 4tak bisa dipastikan akan mati. Jika mesin 4tak mati, maka berapa triliun kerugian yang akan diderita oleh honda, juga pabrik-pabrik motor lainnya. Kok bisa rugi ? Mari kita lihat perbandingan banyaknya part pada mesin 2tak dan 4tak
Komponen di mesin 2tak yang tidak ada di mesin 4tak :
- Reed valve
- Jika pada sistem RAC ada exhaust valve
Komponen di mesin 4tak yang tidak ada di mesin 2tak :
- Material yang digunakan untuk membuat head lebih banyak
- Payung klep (Poppet Valve in dan ex )
- Per klep
- Camshaft
- Rocker arm
- Timing chain (kamprat)
- Timing sprocket (kecil dan besar)
- Seating klep
- Seal oli klep
- Tensioner rantai timing
- Karet tensioner
- Dan lain-lain. Semakin banyak camshaft dan klep nya, komponen pendukungnya semakin banyak
Nah sekarang jika pabrik ingin memberikan mesin yang efisien kepada konsumen, tentunya mesin 2tak akan dipilih dengan berbagai keunggulannya. Akan tetapi jika ingin untung banyak, maka mesin 2tak harus dimatikan dan mesin 4tak dipromosikan.
Bisa dibayangkan selisih dari harga komponen-komponen di atas. Misalnya rata-rata selisihnya 500 ribu, dengan jumlah motor sampai 7.908 941 buah (AISI 2014), maka keuntungan yang hilang adalah 3,954,470,500,000 (mendekati 4 triliun). Nilai ini hanya untuk di Indonesia dan hanya untuk motor, belum mobil dan motor boat. Lalu bagaimana untuk seluruh kendaraan baru dan juga pemeliharaannya di seluruh dunia ? Sangat sulit untuk dibayangkan, besar sekali. Oleh karena itu prakarsa honda untuk mematikan mesin 2tak disambut baik oleh kebanyakan pabrikan besar lainnya seperti yamaha, suzuki, kawasaki, ducati, ktm dan lain-lain.
Dan disinilah perbedaan antara ilmuan/engineer dan pedagang/salesman. Seorang ilmuan akan berusaha menghasilkan produk yang paling efisien, sedangkan pedagang selalu berusaha untuk mendapatkan keuntungan yang sabanyak-banyaknya. Dan kedua hal ini saling bertolak belakang, kalau mau efisien maka akan sedikit (untungnya), dan jika mau untung banyak jadikan sesuatu itu tidak efisien.